Loading...
#8 Faktor persediaan bahan baku menurut ahli akan dibahas lengkap dengan detail pada materi pelajaran ekonomi sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang faktor-faktor persediaan bahan baku yang akan di bahas didalam materi pendidikan ekonomi adalah antara lain :
1. Faktor perkiraan penggunaan.
2. Faktor harga dari bahan.
3. Faktor biaya-biaya persediaan.
4. Faktor pemakaian senyatanya.
5. Faktor waktu tunggu.
6. Faktor model pembelian lahan.
7. Faktor persediaan pengaman.
8. Faktor pemesanan kembali.
Faktor-faktor persediaan bahan baku
Untuk dapat mencapai tujuan dari pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan ekonomis atau economic order quantity (EOQ) maka, perusahaan harus memenuhi beberapa faktor mengenai persediaan bahan baku. Dibawah ini terdapat delapan faktor persediaan bahan baku tersebut menurut Ahyari (2002:163) adalah antara lain sebagai berikut :
Faktor Persediaan Bahan Baku |
1. Perkiraan penggunaan
Sebelum kegiatan pembelian bahan baku dilakukan, maka manajemen harus dapat membuat perkiraan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu periode. Perkiraan bahan baku tersebut adalah perkiraan mengenai berapa besar jumlah bahan baku yang akan dipergunakan dari perusahaan guna keperluan produksi untuk periode berikutnya.
2. Harga dari bahan
Harga bahan baku yang akan dibeli adalah salah satu faktor penentu dalam kebijaksanaan persediaan bahan. Harga bahan baku adalah dasar penyusunan perhitungan berapa besar dana perusahaan yang harus disediakan untuk investasi dalam persediaan bahan baku tersebut.
3. Biaya-biaya persediaan
Biaya-biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan baku sudah selayaknya diperhitungkan didalam penentuan besarnya persediaan bahan baku. Dalam keterkaitannya dengan biaya-biaya persediaan, maka data biaya persediaan yang digunakan yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Biaya penyimpanan (holding cost/carrying cost).
b. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost/procurement cost).
4. Pemakaian senyatanya
Penggunaan atau pemakaian bahan baku senyatanya dari periode-periode yang lalu (actual demand) adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan, hal tersebut karena untuk keperluan proses produksi yang akan dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengadaan bahan baku pada periode berikutnya.
5. Waktu tunggu
Waktu tunggu (lead time) adalah tenggang waktu yang diperlukan atau yang terjadi antara saat pemesanan bahan baku dengan datangnya bahan baku itu sendiri. Waktu tunggu ini perlu diperhatikan karena sangat erat hubungannya dengan penentuan saat pemesanan kembali (reorder point).
Dengan waktu tunggu yang tepat maka, perusahaan akan dapat membeli pada saat yang tepat juga, sehingga resiko penumpukan persediaan atau kekurangan persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.
6. Model pembelian bahan
Manajemen perusahaan harus dapat menentukan model pembelian yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi bahan baku yang dibeli, yakni model pembelian yang optimal atau Economic Order Quantity (EOQ). Untuk mengetahui apa itu economic order quantity dan bagaimana metode penggunaannya dapat kalian temukan pada link halaman berikut.
7. Persediaan pengaman (safety stock)
Persediaan pengaman atau safety stock adalah suatu persediaan yang dicadangankan atau sebagai pengaman dari kelangsungan proses produksi perusahaan. Persediaan pengaman dibutuhkan karena dalam kenyataannya jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tidak selalu tepat seperti yang direncanakan.
8. Pemesanan kembali (reorder point)
Pemesanan kembali atau reorder point adalah waktu atau saat tertentu dimana perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan baku kembali, sehingga datangnya pemesanan tersebut tepat dengan habisnya bahan baku yang dibeli. Hal ini khususnya menggunakan metode economic order quantity (EOQ).
Demikian pembahasan mengenai #8 faktor persediaan bahan baku menurut ahli, semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi informasi didalam mengetahui apa saja persediaan bahan baku dan teori persediaan bahan baku.
Daftar pustaka
Ahyari, Agus. 2002. Efisiensi Persediaan Bahan, Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.
Loading...
Loading...