Loading...
Unsur-unsur teater non tradisional atau moderen adalah uraian yang akan dibahas dalam materi pelajaran seni budaya dan keterampilan berikut ini. Unsur-unsur teater non tradisional atau disebut juga dengan unsur-unsur teater moderen yakni unsur-unsur yang tentu saja dapat membangun teater itu sendiri, karena tanpa adanya berbagai macam unsur-unsur teater, teater itu tentu tidak akan berlangsung dengan baik sesuai dengan yang diinginkan oleh penciptanya.
Adapun point pokok pembahasan yang akan disebutkan seputar unsur-unsur teater non tradisional (teater moderen) yakni apa saja unsur-unsur teater non tradisional menurut urutannya yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik serta berbagai macam contoh unsur-unsur teater non tradisional yang tentu saja mudah untuk dipahami.
Pengertian unsur intrinsik teater non tradisional
Unsur intrinsik adalah suatu jenis unsur yang menciptakan atau membangun teater menjadi hidup yang berasal dari dalam teater itu sendiri. Didalam unsur ini terdapat beberapa contoh, misalnya adalah sebagai berikut diantaranya :
1. Tema
Tema adalah ide dasar atau gagasan pokok, topik yang berada didalam sebuah naskah pemeran dan juga tema tentu dapat menentukan arah jalannya cerita. Dengan kata lain bahwa tema juga merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh pengarang atau penulis melalui karya ciptanya.
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah pelaku utama dalam sebuah cerita. Adapun arti dari penokohan adalah pelaku yang melukiskan karakter serta kepribadian tertentu. Peran penokohan sangatlah erat hubungannya dengan cerita, karena berhubungan dengan nama pelaku, jenis kelamin, usia, bentuk fisik serta kejiwaannya. Selain itu ada juga perwatakan yang berhubungan dengan sifat pelaku. Dalam teater, penokohan dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni diantaranya adalah :
a. Tokoh protagonist
Tokoh protagonist adalah pelaku yang pertama kali mengambil inisiatif dalam sebuah cerita, yang dalam arti lain tokoh protagonist adalah pelaku utama yang telah mengalami dampak berbagai masalah, mempunyai sifat yang baik hati sehingga para penonton biasanya langsung bersikap tenggang rasa pada tokoh protagonist ini.
b. Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah pelaku yang memiliki sifat yang jahat, selalu membangkang serta menentang tokoh protagonist. Hal ini pastinya sifat dan karakter dari tokoh antagonis sangat berbanding terbalik dengan sifat dan karakter yang dimiliki oleh tokoh protagonis.
c. Tokoh tritagonis
Tokoh tritagonis adalah pelaku penengah, pemisah dan juga pendamai dua pihak antara protagonist dan antagonis. Tokoh tritagonis juga merupakan pelaku dalam menyelesaikan suatu masalah yang saling bertentangan.
3. Alur cerita atau plot
Alur cerita adalah serangkaian peristiwa atau jalannya cerita, yang terdiri dari konflik yang berkembang secara bertahap. Adapun tahapan dari perkembangan alur cerita yakni sebagai berikut :
a. Eksposisi
Eksposisi merupakan tahap yang mengantarkan penonton untuk mengenal tokoh, karakter serta materi cerita.
b. Konflik
Konflik merupakan tahap dimana adanya masalah yang melibatkan tokoh-tokoh dalam cerita.
c. Komplikasi
Komplikasi adalah pengembangan masalah yang menyebabkan situasi semakin tegang dan ruwet. Namun di tahap ini masalah belum terpecahkan.
d. Puncak konflik
Puncak konflik adalah dimana semua permasalahan terkumpul sehingga membuat para penonton menimbulkan ketegangan yang telah mencapai puncaknya dalam cerita.
e. Konklusi atau resolusi
Konklusi adalah tahap dimana terjadinya penyelesaian masalah yang memiliki akhir cerita yang menyenangkan atau berakhir dengan menyedihkan.
4. Latar
Latar adalah tempat terjadinya suatu cerita yang sedang dipentaskan. Pelatar inilah yang membuat sebuah drama yang mempunyai karakteristk tersendiri. Latar sangat lah mempengaruhi jalannya cerita bahkan watak tokoh. Latar dapat menjadi tiga yakni latar waktu, tempat serta suasana.
5. Rasa dan jiwa
Rasa adalah kemampuan emosional yang dimiliki oleh aktor untuk mengkaji pesan dalam berakting seperti sedih, suka, marah dan lain sebagainya. Adapun arti dari jiwa adalah unsur bathiniyah yang mampu mengelola rasa melalui gerak tubuh.
6. Panggung dan property
Panggung adalah tiruan kenyataan yang dilengkapi dengan property. Sedangkan property adalah segala sesuatu yang berada di atas panggung.
7. Tubuh dan gerak
Tubuh adalah bagian fisik yang sangat penting untuk berekspresi dan juga berkomunikasi. Perlu diketahui bahwa tubuh aktor terbagi atas dua macam yakni tubuh aktor sebenarnya serta tubuh aktor dalam pemain (tokoh dan penokohan).
Gerak adalah isyarat-isyarat yang dihasilkan dari tubuh untuk melukiskan makna tersirat yang disampaikan oleh aktor. Untuk mengolah tubuh dan gerak diperlukan adanya latihan secara rutin sesuai dengan porsinya.
Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun teater yang dapat dilihat dari luar struktur teater yakni diantaranya adalah sebagai berikut dibawah ini :
1. Naskah.
2. Sutradara.
3. Pemain.
4. Penonton.
Baca juga :
Demikian pembahasan tentang unsur-unsur teater non tradisional (moderen). Semoga bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan sebuah referensi informasi yang dapat membantu pembaca dalam mengetahui apa saja unsur-unsur teater non tradisional menurut urutannya yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik serta berbagai macam contoh unsur-unsur teater non tradisional.
Loading...
Loading...