Loading...
Pengertian, nilai keanekaragaman hayati akan dibahas lengkap dengan contohnya pada materi pelajaran Geografi sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang Kerusakan Flora dan Fauna Dalam Kelestarian Flora dan Fauna di Indonesia yang akan di bahas didalam materi pendidikan geografi adalah antara lain :
1. Pengertian keanekaragaman hayati.
2. #3 tingkatan keanekaragaman hayati.
3. Nilai-nilai keanekaragaman hayati.
4. Faktor penyebab kerusakan flora dan fauna.
Definisi keanekaragaman hayati
Flora dan fauna termasuk keanekaragaman hayati. Pengertian keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup dan hal-hal yang berhubungan dengan ekologinya, dimana makhluk hidup tersebut berada.
Baca juga : Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
#3 tingkatan keanekaragaman hayati
Adapun keanekaragaman hayati mencakup 3 tingkatan, yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Keanekaragaman genetik
Keanekaragaman genetik adalah keanekaragaman yang paling hakiki. Keanekaragaman ini dapat berlanjut dan bersifat diturunkan. Keanekaragaman genetik ini berhubungan dengan keistimewaan ekologi dan proses evolusi.
2. Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman jenis adalah keanekaragaman yang meliputi flora dan fauna. Adanya keanekaragaman jenis yang tinggi akan menghasilkan kestabilan lingkungan yang mantap.
3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang paling kompleks. Adapun yang tercakup didalam keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman genetik dan jenis peserta lingkungannya.
Nilai-nilai keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati memiliki nilai-nilai dalam kehidupan manusia. Adapun dibawah ini #5 nilai-nilai keanekaragaman hayati adalah antara lain sebagai berikut :
1. Nilai ekologis
Setiap sumber daya alam merupakan unsur ekosistem alam. Misalnya, suatu tumbuhan dapat berfungsi sebagai pelindung tata air dan kesuburan tanah. Jenis satwa menjadi kunci keseimbangan alam.
2. Nilai komersial
Kehidupan manusia tergantung mutlak kepada ketersediaan sumber daya alam hayati. Keanekaragaman hayati mempunyai nilai komersial yang sangat tinggi. Suatu contoh adalah penebangan kayu untuk dijual keluar negri, sehingga akan menambah devisa negara.
3. Nilai sosial dan budaya
Keanekaragaman hayati mempunyai nilai sosial dan budaya. Sebagai contoh adalah kehidupan masyarakat pedalaman yang tinggal di hutan. Kehidupan suku pedalaman ini tentunya turut menyumbang keanekaragaman budaya.
4. Nilai rekreasi
Keindahan sumber daya alam hayati dapat memberikan nilai untuk menjernihkan pikiran dan melahirkan gagasan atau ide. Hal ini dapat diperoleh, sebagai contoh apabila kita mengunjungi tempat-tempat rekreasi ke taman bunga, melihat kehidupan dasar laut dan mengunjungi kebun binatang.
5. Nilai penelitian dan pendidikan
Alam sering kali menimbulkan gagasan-gagasan dan ide cemerlang bagi manusia. Dengan keberadaan keanekaragaman hayati dapat mendorong untuk melakukan pengamatan dan penelitian.
Dalam sebuah ekosistem, keberadaan flora dan fauna sangatlah penting. Berkurangnya flora dan fauna dapat mengganggu ekosistem. Kerusakan flora dan fauna dapat disebabkan oleh faktor manusia dan faktor alam.
Pemanfaatan alam dan lingkungan secara intensif dan tidak terkendali dapat mengganggu keseimbangan lingkungan sehingga akan terjadi berbagai krisis lingkungan. Salah satu indikator yang menunjukkan adanya krisis lingkungan yaitu menurun dan berkurangnya populasi flora dan fauna.
Flora dan fauna sebenarnya adalah bagian dari lingkungan yang telah menjaga ekosistem agar tetap seimbang. Akan tetapi, dengan kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar, baik pengaruh yang memusnahkan ekosistem maupun pengaruh yang sifatnya meningkatkan, melipatkan dan mendistribusikan komponen yang terdapat dalam ekosistem.
Sikap manusia yang cenderung merusak lingkungan akan menyebabkan keseimbangan lingkungan menjadi goyah. Selain manusia, faktor lainnya yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna akan dijelaskan lengkap sebagai berikut dibawah ini.
Faktor penyebab kerusakan flora dan fauna
Dibawah ini terdapat #3 faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna adalah antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh evolusi
Evolusi perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam jarak waktu yang sangat lama, mulai dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Pengaruh evolusi secara tidak langsung melahirkan hewan generasi baru yang berbeda dengan hewan sebelumnya. Tidak ditemukan lagi hewan asli zaman purba yang hidup kecuali hanya difosilkan, dan itu semua terjadi karena evolusi.
2. Seleksi alam
Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makhluk hidup tertentu yang dapat bertahan hidup atau mampu menyesuaikan diri untuk tetap hidup dan tinggal di lingkungan hidup tersebut.
Sebaliknya, makhluk hidup tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan pindah ke lingkungan hidup lain. Faktor utama yang menentukan seleksi adalah faktor alam dan faktor lingkungan, untuk penjelasannya simaklah sebagai berikut :
a. Faktor alam
Alam membatasi kemampuan hidup suatu organisme disuatu tempat. Sebagai contoh, tidak semua flora maupun fauna yang dapat bertahan hidup di daerah gurun pasir, kecuali bagi makhluk hidup yang mampu bertahan terhadap iklim panas dan jumlah air yang sangat sedikit.
b. Faktor lingkungan
Sesama makhluk hidup sering bersaing dalam memperebutkan makanan dan ruang hidup. Akibat persaingan tersebut yang kalah akan punah sedang yang menang akan bertahan hidup.
3. Bencana alam
Berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi mempercepat rusaknya lingkungan dan kehidupan hewan serta tumbuhan. Contoh bencana alam adalah antara lain meliputi gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung api, banjir, musim kemarau yang berkepanjangan dan lain sebagainya.
Demikian pembahasan mengenai pengertian, nilai keanekaragaman hayati dan contohnya.
Loading...
Loading...